
Air merupakan sumber kehidupan yang vital bagi manusia, hewan, dan tumbuhan. Namun, kualitas air yang menurun akibat pencemaran dapat berdampak serius terhadap kesehatan dan ekosistem.
Karena itu, monitoring kualitas air secara berkala menjadi langkah penting untuk memastikan air yang digunakan tetap aman dan sesuai standar lingkungan.
Melansir dari laman dlhpalu.id, artikel ini akan membahas tentang alasan monitoring kualitas air sangat penting untuk menjaga lingkungan. Simak baik-baik, ya!
Mengapa Monitoring Kualitas Air Sangat Diperlukan?
Monitoring kualitas air bukan sekadar aktivitas rutin, melainkan bagian dari pengawasan lingkungan yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan ekosistem serta kesehatan manusia. Beberapa alasan utama pentingnya monitoring air antara lain:
- Mencegah Pencemaran Dini
Pemeriksaan berkala dapat mendeteksi adanya bahan kimia berbahaya seperti logam berat, pestisida, atau limbah industri sebelum mencapai tingkat yang berbahaya. Dengan demikian, tindakan pencegahan bisa segera dilakukan. - Menjamin Kesehatan Masyarakat
Air yang tercemar dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti diare, kolera, atau infeksi kulit. Dengan pemantauan rutin, kualitas air yang digunakan untuk konsumsi atau keperluan rumah tangga dapat terus terjaga. - Mendukung Keberlanjutan Industri dan Pertanian
Industri dan pertanian sangat bergantung pada air. Jika kualitas air menurun, hasil produksi dapat terpengaruh. Monitoring membantu memastikan air tetap layak untuk proses produksi, irigasi, dan kebutuhan operasional lainnya.
Parameter Penting dalam Monitoring Kualitas Air
Dalam proses monitoring, terdapat beberapa parameter utama yang perlu diperhatikan:
- pH Air: Menunjukkan tingkat keasaman atau kebasaan air, yang memengaruhi kelayakan air bagi organisme hidup.
- Kandungan Oksigen Terlarut (DO): Semakin tinggi kadar oksigen, semakin baik kualitas air bagi kehidupan akuatik.
- Zat Padat Terlarut (TDS): Mengindikasikan tingkat mineral dan bahan kimia dalam air.
- Kandungan Logam Berat: Seperti timbal, merkuri, dan arsenik yang berbahaya bagi tubuh dan lingkungan.
Dampak Negatif Jika Monitoring Tidak Dilakukan
Tanpa monitoring kualitas air secara berkala, potensi bahaya bisa meningkat. Pencemaran air dapat menyebabkan rusaknya ekosistem sungai, kematian ikan, penurunan kualitas tanah, hingga meningkatnya kasus penyakit akibat air (waterborne diseases). Selain itu, biaya pemulihan lingkungan akan jauh lebih besar dibandingkan melakukan pemantauan secara rutin.
Monitoring kualitas air secara berkala adalah investasi penting untuk menjaga kesehatan masyarakat, kelestarian lingkungan, dan keberlanjutan ekonomi. Pemerintah, industri, serta masyarakat perlu berkolaborasi dalam memastikan air tetap bersih dan aman digunakan.
Dengan pemantauan yang konsisten, kita dapat mencegah pencemaran sejak dini dan menjaga keberlanjutan sumber daya air bagi generasi mendatang.